Masuk Pesantren Berawal Dari Masjid

Topiknugroho.com - Kisah saya berawal dari sebuah Masjid di Kampung. Di kampung saya, setiap Ramadhan tiba saya bersama teman- teman membaca al-Qur'an satu persatu dengan menggunakan microfone masjid. Pada suatu malam teman saya Rofiq yang belajar di pesantren datang ke masjid. Ia mendatangi kami yang sedang membaca Al-Qur'an dan ikut menyimak bacaan kami. Tiba- tiba Rofiq mengajak saya berbicara empat mata menjauh dari teman- teman lainnya. Dia mengatakan bahwa bacaan Al-Qur'an saya masih belum sempurna dan masih harus banyak belajar. Saya merasa bersyukur telah diingatkan oleh Rofiq. Meskipun saya sudah belajar di TPA, ternyata bacaan saya belum sepenuhnya benar. Semenjak itulah saya berkeinginan masuk pesantren untuk memperbaiki bacaan Al-Qur'an dan ilmu agama.

Alasan saya ingin masuk pesantren juga berawal dari kebiasaan saya azan di masjid. Dulu saya sering pergi ke masjid untuk mengumandangkan azan. Saat itu belum ada ta'mir masjid sehingga remaja SMP seperti saya dapat mengumandangkan azan di Masjid meski dengan suara pas-pasan. Saya merasa perlu memperbaiki azan saya yang kurang bagus, jadi saya terpikir untuk melanjutkan studi ke pesantren.

Dengan berbekal keinginan saya yang sangat bulat untuk masuk pesantren gontor, bapak saya menganjurkan saya mendaftar di  Ma'had Madani Ponorogo.

Word Count: 189 Kata

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Menulis : 1001 Kisah Masjid”
Lombamenulis

 

field_categories: